Pengurus DKM. Periode 2005-2008

A. Pendahuluan

Pada 12 Desember 2005 malam, di bulan Syawal 1426 H seusai Idul Fitri, dalam sebuah rapat pembubaran Panitia Kegiatan Ramadhan (PKR) pertama di lingkungan Perumahan Kalibaru Permai, dibentuklah kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitussalam. Tujuan dari pembentukan ini adalah untuk melanjutkan kesinambungan aktivitas keagamaan yang sudah mulai berjalan dengan baik di perumahan Kalibaru Permai.

Panitia Kegiatan Ramadhan 1426 H yang dibentuk oleh Pengurus RT. 08/RW. 04 (cikal bakal RW 07) terdiri dari personel inti Bp. Dhorifi Zumar (ketua), Bp. Budi Hartono (sekretaris) dan Bp. Lisnur Arif Effendi (bendahara). Meski dalam suasana keterbatasan PKR mampu membangkitkan ghirohkeislaman warga, dimana walau masjid masih semi permanen berkerangka bamboo, beratap terpal, dan beralas tikar animo warga untuk memakmurkan masjid dan bulan Ramadhan tak pernah surut. Bahkan, pada peringatan Nuzulul Qur’an PKR mampu mengundang calon Walikota Depok Bapak Nurmahmudi Ismail (yang sekarang menjadi Walikota) sebagai penceramahnya dan dihadiri banyak warga.

Atas pertimbangan itulah, warga muslim Kalibaru Permai menginginkan dibentuknya kepengurusan DKM pasca pembubaran PKR. Akhirnya berdasarkan musyawarah ditunjuklah Bp. Dhorifi Zumar sebagai ketua DKM periode 2005-2008 didampingi Bp. Yundit Harum (sekretaris) dan Bp. Rakean Bagus (bendahara). Sementara bidang Ibadah dan Dakwah (Ibada) ditangani oleh Bp. Ali Masykur, bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) oleh Bp. Budi Hartono, bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana (Bangsana) oleh Bp. Lisnur Arif Effendi, bidang Pemberdayaan Potensi Umat (Dasimat) oleh Bp. Joko Susila, dan bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) oleh Bp. Hardi Ismanto.

Tugas utama dari pengurus DKM tersebut tak lain adalah mewujudkan impian warga untuk membangun masjid permanen yang representatif sebagai sentra dari semua aktivitas keislaman warga Kalibaru Permai. Maka seusai Idul Adha 1426 dalam rapat pengurus di rumah ketua DKM dibentuklah Panitia Pembangunan Masjid Baitussalam (PPMB) yang diketuai langsung oleh Bp. Lisnur Arif Effendi (selaku kabid Bangsana) dengan didampingi Bp. Yanuar (sekretaris) dan Bp. Kasim (bendahara).

PPMB pun bergerak cepat dengan langsung menyusun proposal dan mengadakan rapat ad-hocuntuk penggalangan dana. Alhasil, dengan ridho Allah SWT dan doa serta dukungan seluruh warga, PPMB dalam waktu singkat berhasil mendapatkan hibah bangunan masjid dari Lembaga Bulan Sabit Merah (Hilal al-Ahmar) Jakarta senilai sekitar Rp 125.000.000. Kemudian untuk peningkatan kualitas dari bangunan masjid tersebut, maka digalanglah dana dari warga dan donator di luar Kalibaru Permai dan terkumpul dana total Rp 92.000.000 plus material/barang seharga sekitar 15.000.000.

Dalam waktu kurang lebih 3 minggu sejak pembentukan PPMB, pembangunan masjid di tanah fasos/fasum seluas kurang lebih 700m2 itupun dimulai pada 14 April 2006 dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Wakil Walikota Depok, Bp. Yuyun Suryasaputra, yang dihadiri jajaran muspika Kecamatan Sukmajaya dan seluruh warga dan perwakilan dari Lembaga Hilal al-Ahmar selaku pemberi hibah. Dan alhamdulilah, hanya dalam waktu 4 bulan pembangunan masjid Baitussalam pun rampung. Lalu pada 16 September 2006 masjid tersebut diresmikan penggunaannya oleh Walikota Depok, H. Nurmahmudi Ismail.

Dengan demikian, tuntas sudah tugas besar PPMB dan pekerjaan utama pengurus DKM, yaitu membangun masjid permanen yang representatif. Setelah itu fokus DKM pun beralih ke tugas-tugas lain yang tak kalah beratnya, yakni ‘memakmurkan masjid’. Di sinilah sebenarnya tantangan berikutnya dari kepengurusan DKM periode pertama dipertaruhkan. Jika mampu melewati tantangan tersebut dengan baik maka sempurnalah tugas pengurus DKM periode pertama.

B. Sistem Pengelolaan Masjid

Setelah program utama DKM membangun masjid rampung, pengurus DKM berkonsentrasi ke pelaksanaan program-program dari 4 bidang lain yang tersisa, yakni bidang Ibada, Diklat, Dasimat, dan Kominfo, dalam rangka memakmurkan masjid.

Dilatarbelakangi pemikiran bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah ritual semata, melainkan pula sebagai center of activity (pusat kegiatan) dan center of excellence (pusat keunggulan) umat Islam seperti di zaman Rasulullah, maka pengurus DKM berusaha mengintroduksi sistem pengelolaan masjid yang organized, akuntabel, dan transparan.

Maksud dari organized (terorganisasi) adalah DKM Baitussalam dikelola sesuai dengan sunnah Rasulullah dan prinsip-prinsip manajemen modern yang baik, seperti adanya pembagian tugas/wewenang yang jelas, berjalannya implementasi program, adanya partisipasi, maupun berlakunya kontrol/monitoring dari tiap-tiap bidang atau unit yang ada.

Karena itu untuk memudahkan membagian tugas, maka DKM dibagi ke dalam 5 bidang yaitu bidang Ibadah dan Dakwah (ibada), bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana (Bangsana), Bidang Pemberdayaan Potensi Umat (Dasimat), dan bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Masing-masing bidang tersebut memiliki tugas (job description) dan kewenangan yang jelas serta diberi keleluasaan untuk mengelola bidangnya masing-masing secara otonom.

Otonomi diberikan agar masing-masing bidang memiliki kemandirian dalam mengekspresiakan dan mengaktualisasikan potensi dan ide yang dimiliki asalkan tidak menyimpang dari visi dan misi DKM. Hal ini juga untuk menghindari tumbuhnya sikap feodalistik dan paternalistik yang bertumpu pada figur-figur tertentu dalam DKM. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas diharapkan mesin organisasi DKM berjalan mengikuti “sistem” yang tercipta dan bukan semata mengikuti “figur” yang ada.

Sedangkan prinsip akuntabel dan transparan dikhususkan pada pengelolaan keuangan DKM. Untuk menumbuhkan kepercayaan (trust) warga maupun jamaah terhadap pengurus DKM yang diserahi amanat untuk mengelola masjid, maka pengurus memberlakukan sistem pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan. Yaitu, pemegang tunggal keuangan dipusatkan di Bendahara dan tidak yang lain. Ketua DKM maupun personil bidang lain sekalipun dilarang keras mencampurinya. Ini samata untuk menghindari conflict of interest dan timbulnya fitnah karena masalah keuangan adalah hal yang sangat sensitif.

Selain itu, setiap bulan secara rutin pihak Bandahara DKM diwajibkan untuk membuat laporan (report) mengenai kondisi kas DKM. Ini supaya seluruh warga dan jamaah mengetahui dengan pasti kondisi keuangan DKM. Bahkan, jika seandainya ada warga/jamaah yang sangsi dan ingin mengauditnya maka dengan terbuka pengurus DKM mempersilahkannya.

C. Susunan Pengurus DKM

Seiring dengan dinamika yang berkembang, kepengurusan DKM periode pertama mengalami pergantian (reshuffle) untuk posisi Sekretaris Umum karena alasan pengunduran diri dan beberapa anggota diganti karena pindah tugas ke luar daerah serta perpindahan posisi (mutasi) karena pertimbangan lebih cocok ke pos lain.

Selain itu, pada rapat reshuffle pada 7 April 2007 tersebut diputuskan juga penambahan pos baru yaitu Dewan Pembina selaku “Dewan Syuro” DKM dan Paguyuban Bunga Kamboja yang bertanggungjawab pada pengurusan jenazah warga muslim Kalibaru Permai yang tengah meninggal dunia.

Dan berikut ini susunan lengkap Kepengurusan DKM periode 2005-2008 pasca reshuffle:

I Dewan Pembina

Ketua H. Ali Masykur

Sekretaris : Ponco W. Sigit

Anggota : H. Djeni

Anggota : H. Idris

Anggota : Zulhambli

Anggota : Mahmudin

Anggota : Muhammad Razi

Anggota : Dwi Julianto

Anggota : M. Reva

II. Pengurus Harian

Ketua Umum : H. Dhorifi Zumar

Ketua Bidang Ibadah dan Dakwah (Ibada) : Eka Kh. Usman

Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) : Budi Hartono

Ketua Bidang Pemberdayaan Potensi Umat (Dasimat) : Joko Susila

Ketua Bid. Pengembgan Sarana & Prasarana (Bangsana) : L. Arif Effendi

Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) : Hardi Ismanto

Wakil Ketua Bidang Ibada : Bambang Irianto

Wakil Ketua Bidang Diklat : Trimanto

Wakil Ketua Bidang Dasimat : I’im Ibrahim

Wakil Ketua Bidang Bangsana : Yanuar HA. Saptono

Wakil Ketua Bidang Kominfo : Rudy Priyatno

Sekretaris Umum : M. Adian Firnas

Sekretaris Bidang Ibada : Deny Faisal

Sekretaris Bidang Diklat : Didi Sunardi

Sekretaris Bidang Dasimat : Dwi Martanto

Sekretaris Bidang Bangsana : Ahmad Syarif

Sekretaris Bidang Kominfo : Kasim Ibrahim

Wakil Sekretaris Bidang Ibada : Fachry Mochamad

Wakil Sekretaris Bidang Diklat : Rudy Taufiq R

Wakil Sekretaris Bidang Dasimat : Tri Wahyudi

Wakil Sekretaris Bidang Bangsana : Suparman

Wakil Sekretaris Bidang Kominfo : Janhar Mukmin

Bendahara Umum : Rakean Bagus

Bendahara : Yudi Nugraha

Bendahara : Abdul Hafizh

Anggota Bidang Ibada :

Wahyu Maulana, Wawan, Budi Andika

Anggota Bidang Diklat :

Hari Purwanto, Fahmi Ibrahim, Sofii, Sulaiman

Anggota Bidang Dasimat :

Jarfin, Ari Setiawan, Dony Margafiyanto

Anggota Bidang Bangsana :

Yunindra, Agus Priyanto, Mumu

Anggota Bidang Kominfo :

Bony Mansoer, Budiman, Eko Putranto

III. Pengurus Paguyuban “Bunga Kamboja”

Ketua : Edward Johan

Sekretaris : Zulfan

Bendahara : Agung Mulyono

Anggota : Udin

Anggota : Bukhtinazar

Tinggalkan komentar